Peraturan Baru
Lihat SemuaSurat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor 100.3.4.3/1/dlh Tentang Himbaaun Melakukan Uji Emisi Bagi Kendaraan Dinas Roda Empat Pemerintah Kota Balikpapan
SEPeraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 4 Tahun 2025 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
PERDAPeraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 2 Tahun 2025 Tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak
PERDAPeraturan Wali Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2025 Tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Nomor 35 Tahun 2024 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025
PERWALI
11-07-2021
Satgas Covid-19 Kota Balikpapan Temukan 20 Kasus Meninggal Di Rumah Karena Covid-19
BALIKPAPAN - Tingginya kasus Covid-19 belakangan ini kian menghawatirkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, kasus kematian akibat COVID-19 sangat meningkat di Balikpapan.
Diakuinya kasus kematian ini tak hanya terjadi di rumah sakit tapi ada juga di tempat isolasi mandiri. Mereka yang meninggal di tempat isolasi mandiri ada yang dalam pemantauan atau kondisi kritis.
Mereka tak dapat masuk rumah sakit karena sedang penuh, sehingga dalam pemantauan puskesmas. "Namun ada juga beberapa yang meninggal tanpa informasi. Belum terkonfirmasi positif Covid-19," terang Dio, sapaannya, Minggu (11/7/2021).
Oleh karena pada kasus ini dilakukan tes antigen setelah kematian. Mereka belum terkonfirmasi karena merasa sakit biasa dan tak pergi berobat. Mereka juga ada yang mengkonsumsi obat rutin yang dibeli bebas.
"Kami berharap seluruh masyarakat, jika ada keluhan fisik batuk dan pilek, demam, sakit kepala, nyeri otot, diare, segera berobat. Supaya cepat ditegakkan Apakah covid atau bukan," tutur Jubir Satgas Covid-19 Kota Balikpapan ini.
Juga jika merasa sebagai kontak erat, yaitu pernah bertemu atau kontak erat, ia meminta secara proaktif ke puskemas. Dengan begitu bisa menghindarkan terjadinya kematian yang tidak diketahui penyebabnya.
"Jangan sampai setelah meninggal baru diketahui covid," katanya.
Meninggal di rumah ini sudah mencapai 20 kasus dalam dua pekan ini. Yang mana memang tren semacam ini muncul di dua pekan terakhir.
"Ada satu baru-baru ini yang meninggal di rumah dan ternyata bukan covid. Memang mungkin ada penyakit lainnya, tapi juga tidak ke rumah sakit. Ada sekelompok masyarakat yang punya komorbid tidak berani ke rumah sakit karena takut covid," bebernya.
Ia berharap bagi masyarakat yang memiliki penyakit bawaan, untuk mengonsumsi obat secara teratur. Apalagi pelayanan telemedicine sudah dikembangkan.
"Silakan manfaatkan dengan menelepon atau berkomunikasi dengan dokter. Jangan berdiam diri, takut ke rumah sakit," katanya. (diskominfo/ cha/mgm)