BALIKPAPAN -
Kota Balikpapan menjadi salah satu dari 100 kabupaten/ kota yang berhasil
mengikuti implementasi program kota cerdas (smart city) tahun 2021. Kepala
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Balikpapan, Sutadi menerima
penghargaan secara simbolis di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD,
Jakarta, Kamis (14/12/2021).
Balikpapan berhasil menjadi kota
yang mengimplementasikan gerakan menuju smart city kategori smart environment.
Perolehan tersebut berdasarkan quickwin pemanfaatan gas metan di TPA Manggar.
Penghargaan diberikan oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika
RI.
Dirjen Aplikasi dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Semuel Abrijani Pangerapan
mengungkapkan, dengan gerakan smart city, kabupaten/ kota telah memiliki
rencana masterplan pembangunan berbasis smart city.
Harapannya ini dapat
mengakselerasi industri pariwisata sekaligus meningkatkan taraf hidup
masyarakat setempat. Gerakan ini bertujuan membimbing pemerintah daerah
terpilih dalam membuat rencana induk pembangunan berbasis smart city.
"Rencana induk ini disusun
berdasarkan tantangan serta potensi masing-masing kabupaten/ kota. Kementerian
Kominfo juga melakukan evaluasi implementasi program smart city untuk mengukur
dampak langsung program smart city yang dirasakan oleh masyarakat," ungkap
Samuel.
Menurutnya, Gerakan Menuju Smart
City sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika dan didukung kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan,
Kementerian PAN-RB, Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Bappenas, Kantor Staf Kepresidenan, dan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ia juga menyebutkan, Pandemi yang
terjadi saat ini membuat industri pariwisata Tanah Air sangat terpukul. Menurut
data dari Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2020
tercatat hanya 4.052.000 orang atau turun 75% dibanding tahun sebelumnya.
"Untuk membangkitkan kembali
industri pariwisata di Indonesia, dibutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk
Gerakan Menuju Smart City. Melalui serangkaian bimbingan teknis, tim ahli telah
membimbing pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk
membangkitkan kembali industri pariwisata," tambah Semuel.
Contohnya dengan mempromosikan
objek wisata melalui platform digital, pengembangan aplikasi untuk UMKM, atau
meningkatkan literasi digital dari warga. Semua program dalam rencana induk ini
mengacu pada enam dimensi smart city, yaitu Smart Governance, Smart Branding.
Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
Dengan rencana yang tertata dan
komprehensif tersebut, diharapkan inisiatif smart city tidak hanya bermanfaat
bagi wisatawan, namun juga masyarakat setempat. Sementara Menteri Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate mengungkapkan, Smart city
bukan soal teknologi. Smart city adalah sebuah inisiatif yang bertumpu pada
inovasi dan kolaborasi, dengan tujuan utama meningkatkan taraf hidup seluruh
warga.
"Teknologi lebih sebagai
enabler yang mempercepat perwujudan mimpi tersebut. Karena itu, penting bagi
Gerakan Menuju Smart City untuk terus bergulir dan melibatkan semua pemangku
kepentingan. Demi kemajuan seluruh warga negara, demi kemajuan Indonesia,"
tutupnya. (diskominfo/ cha/mgm)