Berita

Peraturan Baru

Lihat Semua
Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor 003.1/1912/dpop Tentang Pedoman Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-96 Tahun 2024
SE
Bpbd Usul Tambah Tiga Pos Damkar
Tiga Fraksi Belum Kirim Nama Anggota
Bidhumas Polda Kaltim Dialog Kehumasan Dengan Pegiat Medsos

img

15-12-2021

Balikpapan Terima Penghargaan Menuju Smart City Kategori Smart Environment

BALIKPAPAN - Kota Balikpapan menjadi salah satu dari 100 kabupaten/ kota yang berhasil mengikuti implementasi program kota cerdas (smart city) tahun 2021. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Balikpapan, Sutadi menerima penghargaan secara simbolis di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Jakarta, Kamis (14/12/2021).

Balikpapan berhasil menjadi kota yang mengimplementasikan gerakan menuju smart city kategori smart environment. Perolehan tersebut berdasarkan quickwin pemanfaatan gas metan di TPA Manggar. Penghargaan diberikan oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika RI.

Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Semuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan, dengan gerakan smart city, kabupaten/ kota telah memiliki rencana masterplan pembangunan berbasis smart city.

Harapannya ini dapat mengakselerasi industri pariwisata sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Gerakan ini bertujuan membimbing pemerintah daerah terpilih dalam membuat rencana induk pembangunan berbasis smart city.

"Rencana induk ini disusun berdasarkan tantangan serta potensi masing-masing kabupaten/ kota. Kementerian Kominfo juga melakukan evaluasi implementasi program smart city untuk mengukur dampak langsung program smart city yang dirasakan oleh masyarakat," ungkap Samuel.

Menurutnya, Gerakan Menuju Smart City sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan didukung kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian PAN-RB, Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas, Kantor Staf Kepresidenan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ia juga menyebutkan, Pandemi yang terjadi saat ini membuat industri pariwisata Tanah Air sangat terpukul. Menurut data dari Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2020 tercatat hanya 4.052.000 orang atau turun 75% dibanding tahun sebelumnya.

"Untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Indonesia, dibutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk Gerakan Menuju Smart City. Melalui serangkaian bimbingan teknis, tim ahli telah membimbing pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk membangkitkan kembali industri pariwisata," tambah Semuel.

Contohnya dengan mempromosikan objek wisata melalui platform digital, pengembangan aplikasi untuk UMKM, atau meningkatkan literasi digital dari warga. Semua program dalam rencana induk ini mengacu pada enam dimensi smart city, yaitu Smart Governance, Smart Branding. Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.

Dengan rencana yang tertata dan komprehensif tersebut, diharapkan inisiatif smart city tidak hanya bermanfaat bagi wisatawan, namun juga masyarakat setempat. Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate mengungkapkan, Smart city bukan soal teknologi. Smart city adalah sebuah inisiatif yang bertumpu pada inovasi dan kolaborasi, dengan tujuan utama meningkatkan taraf hidup seluruh warga.

"Teknologi lebih sebagai enabler yang mempercepat perwujudan mimpi tersebut. Karena itu, penting bagi Gerakan Menuju Smart City untuk terus bergulir dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Demi kemajuan seluruh warga negara, demi kemajuan Indonesia," tutupnya. (diskominfo/ cha/mgm)


Kembali
Share

Link Terkait